Mengkonsumsi Minuman Berenergi
Setiap orang memerlukan asupan makanan untuk menyediakan energi,
membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses
kehidupan dalam tubuh. Proses hilangnya energi tubuh dan perlunya energi
pengganti merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap orang.
MAKANAN
sehari-hari dengan pola diet seimbang pada umumnya dapat mencukupi
kebutuhan energi dalam keadaan normal. Namun demikian jika orang
melakukan aktivitas yang berlebihan maka dibutuhkan tambahan energi
dengan asupan yang sesuai.
Pada saat ini banyak beredar suplemen
makanan yang digunakan untuk pembangkit atau menambah energi. Suplemen
makanan, pada dasarnya merupakan suatu produk yang digunakan untuk
melengkapi kebutuhan zat gizi dan non gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Pada dasarnya setiap orang memerlukan asupan makanan yang cukup untuk
melakukan aktivitas sehari-hari, utamanya para olahragawan dan pekerja
berat. Asupan makanan antara lain berfungsi untuk menggantikan energi
tubuh yang hilang akibat beraktivitas. Jika energi tersebut tidak segera
diganti maka orang tersebut akan kekurangan energi, sehingga tubuhnya
akan menjadi lemas, dan kurang bersemangat.
Suplemen Makanan merupakan produk yang dapat
melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan
berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain yang mempunyai nilai
gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.
Energi
Drink (minuman berenergi) termasuk salah satu suplemen makanan yang
terdiri dari komponen multivitamin, makronutrien (karbohidrat, protein),
taurin dengan atau tanpa kafein dan biasanya ditambahkan herbal seperti
ginseng, jahe, dan sebagainya dengan bentuk sediaan cairan Obat Dalam
(COD) dalam kemasan botol bervolume 150 mL, 250 mL atau serbuk dan
tablet yang dilarutkan menjadi minuman, yang dalam setiap kemasannya
mengandung energi minimal 100 kkal, serta indikasinya adalah untuk
menambah tenaga, kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara kesehatan
dan stamina tubuh, yang diminum pada saat bekerja keras atau setelah
berolah raga.
Minuman berenergi
mengandung sumber energi dari sukrosa (gula) atau maltodextrin. Minuman
berenergi juga mengandung vitamin-vitamin yang terlibat dalam
metabolisme tubuh guna menghasilkan energi.
Vitamin yang populer
pada minuman berenergi adalah vitamin B atau tiamin (Vitamin B1,
aneurin) berfungsi sebagai koenzim atau membantu kerja enzim, penting
dalam metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi dari karbohidrat,
lemak dan protein, mengatur sirkulasi darah dan fungsi darah, memelihara
fungsi saraf.
Vitamin B3 (niasin, asam nikotinat) berhubungan
dengan aktivitas saraf dan sebagai koenzim dari NAD, dan NADP yang
berperan dalam reaksi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Vitamin
B5 (asam pantotenat) berperan dalam sistem imun dan proses pencernaan.
Vitamin B5 berperan sebagai koenzim A yang terlibat dalam metabolisme
karbohidrat, lemak, protein dan khususnya produksi energi. Vitamin B5
juga berperan dalam produksi hormon adrenalin dan sel-sel darah merah.
Vitamin
B6 (piridoksin), berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-sel
darah merah, prostaglandin, dan senyawa struktural yang berfungsi
sebagai transmiter kimia pada sistem saraf, selain itu berperan sebagai
koenzim dan terlibat dalam metabolisme asam amino, karbohidrat, lemak
dan protein dan berperan dalam sistem imun.
Vitamin B12
(sianokobalamin), berperan dalam mengatur pembentukan sel darah merah,
memelihara sistem saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat lemak dan
protein menjadi energi.
Adanya asam amino seperti taurin berperan
dalam membantu meningkatkan toleransi terhadap glukosa, dan terlibat
dalam proses metabolisme. Taurin merupakan senyawa tidak esensial bagi
nutrien manusia karena secara internal dapat disintesis dari asam amino
metionin atau sistein dan piridoksin (vitamin B6). Taurin ditemukan
dalam jumlah banyak pada susu murni, selain itu juga ditemukan di telur,
daging dan ikan. Kebanyakan taurin didapatkan dari isolasi empedu sapi
jantan.
Taurin memiliki dua mekanisme kerja yaitu : sebagai
penghambat neurotransmiter dan sebagai bagian dari pengemulsi asam
empedu. Pada proses metabolisme, taurin berkonjugasi dengan asam empedu
yang dapat menghambat pembentukan kolesterol dan meningkatkan
ekskresinya.
Minuman berenergi ada yang mengandung kafein. Kafein
adalah isolat yang biasanya berasal dari tanaman kopi (Coffea sp), teh
(Camelia sinensis), dan biji kakao (Cacao sp), Kafein bekerja sebagai
stimulan susunan saraf pusat (SSP), jantung dan pernapasan. Efek lain
kafein adalah relaksasi otot polos, dan merangsang diuresis.
Penggunaan
kafein yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping antara lain
peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan aliran darah ke otot.
Pada proses metabolisme, kafein meningkatkan glukosa oleh hati sehingga
meningkatkan mobilisasi lemak dan penggunaan glikogen.
Efek menyegarkan pada
minuman berenergi
sebenarnya lebih disebabkan adanya kandungan kafein, sehingga minuman
berenergi selain memberikan efek menyegarkan juga diklaim dapat
mengurangi kelelahan pada saat bekerja keras dan berolahraga.
Ginseng
(Panax ginseng) adalah herbal yang sering ditambahkan dalam minuman
berenergi. Ginseng berguna untuk meningkatkan stamina tubuh. Selain
ginseng ada juga minuman berenergi yang mengandung jahe (Zingiber
officinale). Jahe dalam minuman berenergi berkhasiat sebagai stimulan,
meningkatkan nafsu makan, dan tonik.
Selain kandungan bahan-bahan
tersebut diatas,
minuman berenergi diformulasikan dalam bentuk tablet
atau serbuk effervescent (serbuk/tablet buih). Formula effervescent
mengandung : natrium bikarbonat (soda) dan asam sitrat. Campuran
keduanya dengan adanya air akan menghasilkan gelembung CO2 dan
meningkatkan kelarutannya. Natrium bikarbonat memberikan efek karminatif
(mengeluarkan gas) sekaligus sebagai antasid sistemik.
Yang membedakan
minuman berenergi
dengan minuman biasa, selain memiliki khasiat kegunaan tambahan seperti
memelihara stamina tubuh, minuman berenergi mempunyai aturan pakai,
yang tercantum pada etiket. Pada etiket juga mencantumkan : cara pakai,
peringatan/perhatian, dan keterangan-keterangan lain.
Peringatan/perhatian
yang biasa dicantumkan pada etiket antara lain adalah apabila produk
mengandung pemanis buatan maka harus ditulis produk mengandung pemanis
buatan . Apabila pemanis yang digunakan adalah aspartam, maka pada
peringatan/perhatian tercantum produk ini mengandung fenilalanin, tidak
boleh digunakan pada penderita fenilketonuria dan wanita hamil dengan
kadar fenilalanin tinggi .
Apabila produk mengandung kafein dan
ginseng maka harus mencantumkan peringatan/perhatian : Produk ini tidak
dianjurkan untuk anal-anak, wanita hamil dan menyusui . Produk ini tidak
dianjurkan untuk penderita hipertensi. Tidak boleh dikonsumsi melebihi
dosis yang telah ditetapkan (Tidak dikonsumsi lebih dari 3 kali sehari
dengan kadar maksimal kafein per takaran 50 mg)
Minuman berenergi aman tidak bahaya
dikonsumsi dan tidak akan membahayakan pemakainya apabila digunakan
sesuai dengan aturan pakai dan keterangan-keterangan yang tercantum pada
etiket, baik pada penggunaan jangka panjang maupun jangka pendek.